Hasil sempurna
diperoleh tim kebanggaan kita di Jakarta. Bermain seperti tanpa beban, Satria
Muda menyapu 5 game di Jakarta dengan sempurna. Tapi tahukah kalian bahwa Satria Muda di
beberapa aspek menurun? Tim Statistik info_Fanatics menemukan jawabannya. Mari
kita lihat satu persatu.
POINTS
Di Seri Malang lalu
Satria Muda tampil agresif dengan total mencetak 445 Points. Dengan memainkan 6
Game di Malang berarti rata-rata Satria Muda mencetak 74,1 ppg. Di Jakarta, Satria
Muda mencetak 360 Point dalam 5 penampilan. Berarti rata-rata Satria Muda
mencetak 72 ppg. Memang di 6 game di Malang hanya berhadapan dengan 2 tim papan
atas (Aspac dan CLS) dan mengalami satu kekalahan dari CLS namun kerepotan mengalahkan
Satya Wacana hanya dengan 2 point. Sementara di Jakarta, SM tampil lebih
superior dengan menghempaskan 3 tim papan atas NBL (Aspac, Garuda, Pelita
Jaya).
Kembalinya Ronaldo
Sitepu dari Tim Nasional dan Vinton Nolland dari Skorsing cukup membantu dalam
hal scoring. Dodo memberikan kontribusi 49 points dan Vinton mencetak 21 points
selama 6 game.
Apa Arti penurunan ini?
SM sebenarnya tampil trengginas di Jakarta, agresivitas dalam melakukan
tembakan pun naik, namun penyelesaian akhir (Finishing) kurang baik. Faktor
lainnya Pressure defense lawan terhadap pemain Satria Muda makin tinggi.
FIELD GOALS, 3-Points
FIELD GOALS, FREE THROWS
Menurunnya Points Per
Game Satria Muda tentu dapat kita lihat dengan jelas dari Field Goals. Lihat
ini, SM di Seri Malang melakukan 380 kali Percobaan tembakan dan berhasil mengeksekusi 165 tembakan, dengan catatan 30 dari 165 tembakan masuk tersebut
adalah berasal dari 3 points dengan 87 kali mencoba menembak 3points. Atau FG
selama 6 game adalah 43,4%.
Di Jakarta, Satria Muda
memasukkan 125 kali dari 337 kali percobaan tembakan dengan 25 dari 125
tersebut berasal dari 3 point dari 87 kali percobaan. Jumlah ini dalam 5
pertandingan, namun apabila dibandingkan dengan Seri Malang jelas menurun. FG
di Malang memasukkan rata-rata 27,5 sementara di Jakarta hanya 25 kali masuk
dari 67,4 kali percobaan tembakan.
Dengan demikian dapat
kita lihat bersama bahwa di Seri Jakarta, SM berusaha menembak lebih banyak
namun masih belum dapat memaksimalkan kesempatan yang ada. Penurunan terbesar
berasal dari Prosentase menembak 3 angka. Di Jakarta dalam 5 game, SM menembak
94 kali artinya jauh lebih banyak daripada di Malang yang hanya mencoba 87
kali. Namun di Malang, Satria Muda memasukan lebih banyak tembakan 3 angka
sebanyak 30 kali sementara di Jakarta hanya 25.
Dalam hal Freethrow,
Satria Muda pun juga menurun. Satria Muda mendapat kesempatan FT lebih banyak
di Jakarta namun kurang dapat memaksimalkan kesempatan tersebut dengan baik.
|
Total Points
|
Field Goals
|
2pt Field Goals
|
3pt Field Goals
|
Free Throw
|
Seri Malang (6 Games)
|
445 (74,16 ppg)
|
165/380
(43.4%)
|
135/293
(46,07%)
|
30/87
(34,4 %)
|
81/123
(65.85%)
|
Seri Jakarta (5
Games)
|
360
(72 ppg)
|
125/337
(37,1 %)
|
100/243
(41,1%)
|
25/94
(26.6%)
|
85/128
(66.4%)
|
REBOUNDS
Satria
Muda benar-benar banyak kehilangan Rebounds di Jakarta baik Defensive maupun Offensive. Di
Malang, Satria Muda membuat 239 Rebounds (Def Rebs 167, Off Rebs 72). Sementara
di Jakarta, Satria Muda membuat 192 Rebounds (Def Rebs 131, Off Rebs 61).
Sehingga apabila di
rata-rata di Malang SM mencetak 39,8 RPG (DR 27,8 DR pergame; OR 12 OR Pergame)
dan di Jakarta SM mencetak 38,4 RPG (DR 26,2 DR Pergame; OR 12,2 OR Pergame).
Berdasarkan pembahasan
di Field Goals dkk diatas yang menyimpulkan bahwa sebenarnya Satria Muda menembak lebih
banyak dan ada penurunan pada tembakan yang berhasil. Berarti dapat kita simpulkan bahwa banyak tembakan yang gagal sehingga seharusnya angka rebounds naik.
Namun sayangnya bukan Angka Rebounds Satria Muda yang naik justru angka rebounds lawan yang naik di seri Jakarta. Di Malang dalam 6 pertandingan
lawan Satria Muda membuat 161 Rebounds (26,8 RPG) 115 Defensive Rebounds (19,1
DR pergame) 46 Off Rebounds (7,6 OR pergame), sementara di Jakarta lawan-lawan
Satria Muda membuat 185 Rebounds (37 RPG) 132 Def Rebounds (26,4 DR pergame) 53 Off
Rebounds (10,6 OR pergame)
Jadi di Malang, lawan Satria Muda membuat 7,6 OR pergame
lalu di Jakarta lawan membuat 10,6 OR pergame? What? Seriously? Lawan membuat 3 Offensive Rebounds per game lebih? Bagaimana jika semua dapat dikonversi menjadi angka? Berarti dalam satu seri Satria Muda bisa kehilangan 15 Defensive rebounds.
Satria Muda juga masih
kalah agresif ketika bertemu tim-tim papan atas dalam urusan rebounds. Satria
Muda Kalah rebounds dari Garuda (35-45), Pelita Jaya (35-39), bahkan kalah dari
Hangtuah (35-38) namun menang dengan Aspac (47-36).
Semoga catatan ini
menjadi perhatian khusus coaching staff dan pemain. Karena apabila dibiarkan
bukan tidak mungkin menjadi batu sandungan Satria Muda selanjutnya.
ASSISTS, STEAL, BLOCK
Dibalik turunnya
Prosentase tembakan dan kehilangan banyak rebounds, seri Jakarta menjadi ajang
pembuktian efektifitas Defense Satria Muda.
Kekompakan tim ini juga
makin baik, terbukti dengan naiknya angka Assists dibanding seri kedua. Di Malang
SM membuat 114 assists (19 apg) dalam 6 game, sementara di Jakarta SM membuat
104 Assists (20.8 apg) dalam 5 game. Hardianus adalah kontributor utama SM
dalam hal assists. Di Malang dia rata-rata membuat 2.5 apg namun angkanya
melonjak di Jakarta dengan rataan 3.2 apg.
Defense Satria Muda
membaik? Apa buktinya?
Tengoklah baik-baik
angka2 pendukung defensive ini. Dalam hal steal, Satria Muda berhasil membuat
53 steals selama seri Jakarta. Di Malang Satria Muda hanya membuat 34 steals. Berarti
Satria Muda level up 5 steal pergame dari 5,6 spg di Malang menjadi 10,6 spg di
Jakarta. WOW!!!
Dalam hal Block,
rata-rata Satria Muda membuat 4 bpg di Jakarta. Naik 1,17 bpg yang sebelumnya
hanya 2.83 bpg. Masuknya kembali Dodo juga membuat Satria Muda lebih agresif
dalam bertahan. Dodo bersama Rony memimpin dalam sektor block dengan rataan 1,1
bpg.
TURNOVER
Progress..
Progress.. Progress... Kata-kata itu yang
cocok untuk menggambarkan Turnover.
Di Malang, Satria Muda
membuat 91 Turnover dalam 6 game. Di Jakarta? Satria Muda hanya membuat 71
kesalahan. Apabila dirata-rata, Turnover SM turun 1 Turnover pergame dari 15 TO
pergame menjadi 14 TO pergame.
Bahkan di Jakarta, SM
mampu hanya membuat 10 Turnover ketika berhadapan dengan Garuda Kukar Bandung
yang merupakan TO terkecil sepanjang NBL musim ini.
Meskipun masih banyak
kekurangan disana-sini, tapi apa yang terjadi di Jakarta ada yang membuat
Satria Muda lebih baik. Dan melalui tulisan ini kiranya dapat membantu tim
pelatih untuk dapat mengkoreksi dimana kekurangan yang harus diperbaiki. Dan
tulisan ini juga dibuat untuk Fanatics agar lebih memahami dan peduli akan
Satria Muda lewat angka-angka statistik.
Tetap dukung terus
Satria Muda Britama!
#letsGOSM
(semua data yang
dikumpulkan adalah berdasarkan statistik yang terdapat di web NBL Indonesia)
(GFD)
(Infographic oleh: Wiwid
K.P. – Kepala Divisi Statistik Info Fanatics)
No comments:
Post a Comment