Monday, January 27, 2014

[STATS REVIEW] MALANG POIN MENGGUNUNG, JAKARTA BANJIR ASSISTS

Hasil sempurna diperoleh tim kebanggaan kita di Jakarta. Bermain seperti tanpa beban, Satria Muda menyapu 5 game di Jakarta dengan sempurna. Tapi tahukah kalian bahwa Satria Muda di beberapa aspek menurun? Tim Statistik info_Fanatics menemukan jawabannya. Mari kita lihat satu persatu.

POINTS
Di Seri Malang lalu Satria Muda tampil agresif dengan total mencetak 445 Points. Dengan memainkan 6 Game di Malang berarti rata-rata Satria Muda mencetak 74,1 ppg. Di Jakarta, Satria Muda mencetak 360 Point dalam 5 penampilan. Berarti rata-rata Satria Muda mencetak 72 ppg. Memang di 6 game di Malang hanya berhadapan dengan 2 tim papan atas (Aspac dan CLS) dan mengalami satu kekalahan dari CLS namun kerepotan mengalahkan Satya Wacana hanya dengan 2 point. Sementara di Jakarta, SM tampil lebih superior dengan menghempaskan 3 tim papan atas NBL (Aspac, Garuda, Pelita Jaya).

Kembalinya Ronaldo Sitepu dari Tim Nasional dan Vinton Nolland dari Skorsing cukup membantu dalam hal scoring. Dodo memberikan kontribusi 49 points dan Vinton mencetak 21 points selama 6 game.

Apa Arti penurunan ini? SM sebenarnya tampil trengginas di Jakarta, agresivitas dalam melakukan tembakan pun naik, namun penyelesaian akhir (Finishing) kurang baik. Faktor lainnya Pressure defense lawan terhadap pemain Satria Muda makin tinggi.

FIELD GOALS, 3-Points FIELD GOALS, FREE THROWS
Menurunnya Points Per Game Satria Muda tentu dapat kita lihat dengan jelas dari Field Goals. Lihat ini, SM di Seri Malang melakukan 380 kali Percobaan tembakan dan berhasil mengeksekusi 165 tembakan, dengan catatan 30 dari 165 tembakan masuk tersebut adalah berasal dari 3 points dengan 87 kali mencoba menembak 3points. Atau FG selama 6 game adalah 43,4%.

Di Jakarta, Satria Muda memasukkan 125 kali dari 337 kali percobaan tembakan dengan 25 dari 125 tersebut berasal dari 3 point dari 87 kali percobaan. Jumlah ini dalam 5 pertandingan, namun apabila dibandingkan dengan Seri Malang jelas menurun. FG di Malang memasukkan rata-rata 27,5 sementara di Jakarta hanya 25 kali masuk dari 67,4 kali percobaan tembakan.

Dengan demikian dapat kita lihat bersama bahwa di Seri Jakarta, SM berusaha menembak lebih banyak namun masih belum dapat memaksimalkan kesempatan yang ada. Penurunan terbesar berasal dari Prosentase menembak 3 angka. Di Jakarta dalam 5 game, SM menembak 94 kali artinya jauh lebih banyak daripada di Malang yang hanya mencoba 87 kali. Namun di Malang, Satria Muda memasukan lebih banyak tembakan 3 angka sebanyak 30 kali sementara di Jakarta hanya 25.

Dalam hal Freethrow, Satria Muda pun juga menurun. Satria Muda mendapat kesempatan FT lebih banyak di Jakarta namun kurang dapat memaksimalkan kesempatan tersebut dengan baik.


Total Points
Field Goals
2pt Field Goals
3pt Field Goals
Free Throw
Seri Malang (6 Games)
445 (74,16 ppg)
165/380
(43.4%)
135/293
(46,07%)
30/87
(34,4 %)
81/123
(65.85%)
Seri Jakarta (5 Games)
360
(72 ppg)
125/337
(37,1 %)
100/243
(41,1%)
25/94
(26.6%)
85/128
(66.4%)

REBOUNDS
Satria Muda benar-benar banyak kehilangan Rebounds di Jakarta baik Defensive maupun Offensive. Di Malang, Satria Muda membuat 239 Rebounds (Def Rebs 167, Off Rebs 72). Sementara di Jakarta, Satria Muda membuat 192 Rebounds (Def Rebs 131, Off Rebs 61).

Sehingga apabila di rata-rata di Malang SM mencetak 39,8 RPG (DR 27,8 DR pergame; OR 12 OR Pergame) dan di Jakarta SM mencetak 38,4 RPG (DR 26,2 DR Pergame; OR 12,2 OR Pergame).

Berdasarkan pembahasan di Field Goals dkk diatas yang menyimpulkan bahwa sebenarnya Satria Muda menembak lebih banyak dan ada penurunan pada tembakan yang berhasil. Berarti dapat kita simpulkan bahwa banyak tembakan yang gagal sehingga seharusnya angka rebounds naik.

Namun sayangnya bukan Angka Rebounds Satria Muda yang naik justru angka rebounds lawan yang naik di seri Jakarta. Di Malang dalam 6 pertandingan lawan Satria Muda membuat 161 Rebounds (26,8 RPG) 115 Defensive Rebounds (19,1 DR pergame) 46 Off Rebounds (7,6 OR pergame), sementara di Jakarta lawan-lawan Satria Muda membuat 185 Rebounds (37 RPG) 132 Def Rebounds (26,4 DR pergame) 53 Off Rebounds (10,6 OR pergame)

Jadi di Malang, lawan Satria Muda membuat 7,6 OR pergame lalu di Jakarta lawan membuat 10,6 OR pergame? What? Seriously? Lawan membuat 3 Offensive Rebounds per game lebih? Bagaimana jika semua dapat dikonversi menjadi angka? Berarti dalam satu seri Satria Muda bisa kehilangan 15 Defensive rebounds.

Satria Muda juga masih kalah agresif ketika bertemu tim-tim papan atas dalam urusan rebounds. Satria Muda Kalah rebounds dari Garuda (35-45), Pelita Jaya (35-39), bahkan kalah dari Hangtuah (35-38) namun menang dengan Aspac (47-36).

Semoga catatan ini menjadi perhatian khusus coaching staff dan pemain. Karena apabila dibiarkan bukan tidak mungkin menjadi batu sandungan Satria Muda selanjutnya.

ASSISTS, STEAL, BLOCK
Dibalik turunnya Prosentase tembakan dan kehilangan banyak rebounds, seri Jakarta menjadi ajang pembuktian efektifitas Defense Satria Muda.

Kekompakan tim ini juga makin baik, terbukti dengan naiknya angka Assists dibanding seri kedua. Di Malang SM membuat 114 assists (19 apg) dalam 6 game, sementara di Jakarta SM membuat 104 Assists (20.8 apg) dalam 5 game. Hardianus adalah kontributor utama SM dalam hal assists. Di Malang dia rata-rata membuat 2.5 apg namun angkanya melonjak di Jakarta dengan rataan 3.2 apg.

Defense Satria Muda membaik? Apa buktinya?
Tengoklah baik-baik angka2 pendukung defensive ini. Dalam hal steal, Satria Muda berhasil membuat 53 steals selama seri Jakarta. Di Malang Satria Muda hanya membuat 34 steals. Berarti Satria Muda level up 5 steal pergame dari 5,6 spg di Malang menjadi 10,6 spg di Jakarta. WOW!!!

Dalam hal Block, rata-rata Satria Muda membuat 4 bpg di Jakarta. Naik 1,17 bpg yang sebelumnya hanya 2.83 bpg. Masuknya kembali Dodo juga membuat Satria Muda lebih agresif dalam bertahan. Dodo bersama Rony memimpin dalam sektor block dengan rataan 1,1 bpg.

TURNOVER
Progress.. Progress..  Progress... Kata-kata itu yang cocok untuk menggambarkan Turnover.
Di Malang, Satria Muda membuat 91 Turnover dalam 6 game. Di Jakarta? Satria Muda hanya membuat 71 kesalahan. Apabila dirata-rata, Turnover SM turun 1 Turnover pergame dari 15 TO pergame menjadi 14 TO pergame.

Bahkan di Jakarta, SM mampu hanya membuat 10 Turnover ketika berhadapan dengan Garuda Kukar Bandung yang merupakan TO terkecil sepanjang NBL musim ini.

Meskipun masih banyak kekurangan disana-sini, tapi apa yang terjadi di Jakarta ada yang membuat Satria Muda lebih baik. Dan melalui tulisan ini kiranya dapat membantu tim pelatih untuk dapat mengkoreksi dimana kekurangan yang harus diperbaiki. Dan tulisan ini juga dibuat untuk Fanatics agar lebih memahami dan peduli akan Satria Muda lewat angka-angka statistik.
Tetap dukung terus Satria Muda Britama!
#letsGOSM

(semua data yang dikumpulkan adalah berdasarkan statistik yang terdapat di web NBL Indonesia)
(GFD)

(Infographic oleh: Wiwid K.P. – Kepala Divisi Statistik Info Fanatics)

No comments:

Post a Comment