Thursday, May 8, 2014

BAWA "SEMANGAT JAKARTA" KEMANAPUN SM BERTANDING

Well hello Fanatics,

Seri Jakarta kedua memang sudah berakhir. Namun cerita dibalik Seri Jakarta kedua itu sampai saat kami menulis ini rasanya belum berakhir.
Masih jelas rasanya di ingatan bagaimana heroiknya Satria Muda di Jakarta. Masih teringat jelas bagaimana seri Jakarta Kedua ini jadi titik kebangkitan setelah menurun di Seri sebelumnya di Bandung.

Sedikit flashback, 3 Kekalahan dalam satu seri bukan pertama dalam sejarah Satria Muda di NBL Indonesia. SM pernah 2 kali menorehkan 3 kali kekalahan dalam satu seri yaitu Pre-Season 2012 (kalah dari CLS, PJE, Aspac) dengan hasil akhir peringkat 4 dan Regular Season 2012-2013 (kalah dari Garuda, Stadium dan PJ) yang hasil akhirnya gagal masuk 4 besar.

Tentu itu bukan sebuah kepastian akan gambaran hasil akhir musim ini apabila mengacu pada 3 kali kalah dalam satu seri, karena semua dibuat terbalik oleh Satria Muda di Jakarta.

Satria Muda seperti banyak diberitakan bahwa hanya menderita satu kali kekalahan dalam 4 tahun penyelenggaraan NBL Indonesia selama bermain di Jakarta. Satu kekalahan dari PJ waktu itupun didapat dari tembakan FT Kontroversial dari wasit untuk Juliano Gandhi. Artinya memang Satria Muda sangat berbahaya apabila bermain di Jakarta.

Lupakan sejenak tentang istilah "RAJA JAKARTA" yang sering disebut orang-orang untuk Satria Muda. Tetapi lihat bagaimana Satria Muda memulai seri Jakarta ini.

Semua dimulai dari sini :
''SM tuh ingin menjadikan Jakarta milik SM bgitu. Jadi Otomatis kita harus bermain sengotot-ngototnya sefokusnya. Pokoknya gak ada cerita untuk kalah di Jakarta, Kami selalu ingin menang.'' papar Faisal J. Achmad. 

Statement Faisal tersebut dapat dilihat di lihat di youtube dengan link ini

Jangan diartikan statement Faisal ini sebagai pernyataan yang arogan, sombong, dan nada-nada negatif lainnya. Tapi lihatlah sebagai pacuan untuk menyiapkan diri lebih baik. Kami sebagai fans sangat termotivasi dengan apa yang disampaikan Faisal tersebut, sudah seharusnya rekan satu tim Faisal mengapresiasi statement Faisal itu dengan memberikan kemampuan terbaiknya.

Hal itu langsung terbukti ketika melawan Aspac Jakarta. Laga Klasik dengan intensitas tinggi terjadi disana. Jual beli tembakan berkali-kali terjadi. Namun dengan dukungan penuh Fanatics, Satria Muda bisa tampil dominan dan mengakhiri laga dengan score akhir 66-58. Bintang yang bersinar paling terang malam itu adalah Christian Ronaldo Sitepu dengan torehan 11 points 16 rebounds.

Tembok selanjutnya yang harus dilewati oleh Satria Muda bernama Hangtuah Sumsel. Kalian yang menonton langsung disana pasti tau bagaimana rasanya melihat Satria Muda tertinggal 22 poin di Halftime. Sedih, Khawatir, tidak bersemangat. Bisa dibilang hampir tipis harapan untuk menang. But wait ....? Fanatics yang sempat tidak bersemangat bangkit dari duduknya dan makin bersemangat mendukung Satria Muda. Perlahan-lahan SM membalikkan keadaan dan akhirnya menang. Hari itu semua belajar : TIDAK ADA GUNUNG YANG TERLALU TINGGI UNTUK DIDAKI, SELAMA ADA KEMAUAN DAN USAHA SEMUA BISA TERJADI. Singkatnya sih "Gak ada yang gak mungkin, sob!"

Kemenangan dari Hangtuah Sumsel itu jadi modal penting Satria Muda di laga-laga selanjutnya. Kepercayaan diri yang meningkat ditambah lagi dukungan supporter membuat Satria Muda bisa menyapu seluruh game di Jakarta dengan kemenangan.

Cerita lainnya adalah 2 dunk sensasional Agustinus Indrajaya. Satu dunk ketika menghadapi Bandung Utama assist dari Faisal dan satu lagi di Big match melawan Pelita Jaya. Indrajaya memang sudah lama tidak melakukan dunk. Kalau saya tidak salah terakhir Indrajaya melakukan dunk saat masih berseragam CLS. Pernah satu kesempatan kami bertanya kepada Indrajaya mengapa sekarang terlihat kurusan, dengan santai Indrajaya menjawab "Biar kelihatan lebih muda. hehehe". Tentu itu guyonan khas Indrajaya, namun kami yakin karena Indrajaya menjaga kondisi tubuhnya agar bisa berlari lebih cepat dan melompat lebih tinggi.
Melakukan Dunk itu bisa berarti banyak. Membangkitkan semangat rekan-rekan? Itu Pasti. Menjatuhkan mental lawan? Jelas! Apabila dalam kondisi kejar-kejaran momen dunk bisa jadi pembeda krusial. Menghibur penonton? Sudah jelas iya.

Pada suatu kesempatan di hari Minggu saat SM berhadapan dengan Garuda Kukar, ada satu tweet nyeleneh yang bikin senyum-senyum tapi berarti sangat dalam. Kicauan dari Agustinus Dapas Sigar, mantan pemain Satria Muda yang sukses membawa SM juara tahun 99 yang saat ini bergabung dengan Hangtuah Sumsel, menuturkan kicauan sebagai berikut:
"This Season yang bisa ngalahin Satria Muda 11 team nbl digabung menjadi 1 team lol"

Mungkin memang itu bercanda karena ada penutup lol yang berarti "Laughing Out Loud" tapi mungkin ada benarnya juga. Tapi kami pikir Aguy berkicau seperti itu tidak dalam keadaan mabuk sehingga rasanya itu serius. Berarti dapat disimpulkan bahwa Kicauan Aguy tersebut bisa berarti benar adanya bahwa sebenarnya Satria Muda punya kekuataan Super kalau bersatu.

Segala cerita manis selama di Jakarta ini tentu bukan tujuan utama Satria Muda. Ada tujuan yang lebih besar yang menjadi tujuan utama yaitu menjadi Juara NBL Indonesia 2013-2014. Segala Euforia, semangat, antusiasme, Fokus, dan yang terpenting kekompakan tim selama di Jakarta harus menular atau bahkan dijadikan Habit/Kebiasaan kemanapun Satria Muda pergi. Tersisa satu seri Reguler di Surabaya lalu langsung menyusul Championsip series di Jogja. Semangat membara yang ditunjukkan di Jakarta kiranya terus membara hingga akhir kompetisi ini. Hingga semua menangis bahagia, bersorak penuh sukacita untuk mencapai tujuan bersama. 

Untuk mengingat semua ini boleh lah yah kita menyebut ini "SEMANGAT JAKARTA". Untuk selalu teringat bahwa bermain dimanapun semangat seperti di Jakarta lah yang selalu harus diberikan. Semangat membara pantang menyerah untuk menghadapi semua tembok pertahanan lawan. Keinginan menang yang besar disertai dengan usaha, kerja keras dan teamwork jadi modal utama. 

#LETSGOSM #LETSGOSM #LETSGOSM FANATICS BEHIND YOU!

No comments:

Post a Comment