
Yeah! Tepat tanggal 28 Oktober 2011 kemarin Satria Muda Britama merayakan ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Sungguh suatu moment yang sangat spesial dan berbeda dibanding ulang tahun Satria Muda sebelumnya. Apa yang berbeda?
Yang berbeda paling jelas adalah umurnya. Pada umumnya banyak orang menyebut umur 17 tahun adalah umur dimana transisi dari anak-anak menuju remaja. Dan remaja adalah saat-saat terindah dalam hidup seorang anak muda yang tidak akan terulang kembali. Ibaratnya Manis dan pahit dunia sedikit banyak sudah didapati pada saat remaja.
Entah kebetulan atau tidak, rasanya Satria Muda juga mengalami masa-masa transisi ini. Banyak gejolak yang sebenarnya dihadapi Satria Muda sejak musim lalu dan rasanya sampai saat ini pun Satria Muda Britama masih dalam proses Transisi. Perubahan pola pandang mengenai fokus yang akan dikerjakan juga jadi bagian yang paling penting untuk kemajuan Satria Muda Britama kedepannya. Maksudnya?
Perubahan sistem kompetisi nasional yang mengharuskan seorang pemain hanya boleh bermain untuk satu kompetisi setidaknya merubah pola kerja management. Harus menyiapkan semuanya serba kompetitif. Baik liga lokal maupun liga Asean yang diikuti Satria Muda Britama pasti punya prioritas tersendiri. Season lalu SM Britama gemilang di liga lokal dan berhasil menjadi juara, sayangnya di liga Asean SM Britama seperti kehabisan tenaga.
Tentu pengalaman musim lalu jadi pengalaman berharga. Kali ini management makin siap untuk menyongsong musim depan. Penggantian nama Satria Muda Britama menjadi Indonesia Warriors menjadi suatu awal baru untuk menarungi musim baru ABL. Rony Gunawan dan Amin Prihantono diminta oleh Management untuk membela Indonesia Warriors. Bergabung bersama dengan Mario Wuysang yang sudah lebih dahulu disana rasanya menjadi jawaban atas persiapan yang dilakukan oleh management Satria Muda Britama dalam hal ini Indonesia Warriors.
Sekali lagi, Dirgahayu Satria Muda Britama. Maju terus Juara indonesia, Indonesia Juara.
(George Fernando Dendeng)
No comments:
Post a Comment